Bagaimana Cara Kerja Rangkaian Pengatur Waktu Tunda?
Jan 24, 2024
Rangkaian pengatur waktu tunda, yang juga dikenal sebagai pengatur waktu tunda aktif atau pengatur waktu tunda aktif, dirancang untuk menimbulkan penundaan sebelum mengaktifkan relai atau beban setelah sinyal masukan diberikan.
Pemicu Sinyal Input:
Rangkaian pengatur waktu tunda dipicu oleh sinyal input. Sinyal ini dapat berasal dari berbagai sumber, seperti sakelar, sensor, atau rangkaian elektronik lainnya.
Elemen Penundaan:
Inti dari pengatur waktu tunda adalah elemen tunda, yang bertanggung jawab untuk memperkenalkan waktu tunda. Elemen ini dapat diimplementasikan menggunakan berbagai teknologi, seperti resistor, kapasitor, atau sirkuit terpadu.
Fase Pengisian (Akumulasi Penundaan):
Saat sinyal input diberikan, rangkaian pengatur waktu tunda memasuki fase pengisian daya. Jika kapasitor digunakan dalam elemen tunda, kapasitor akan mulai mengisi daya selama fase ini. Laju pengisian daya bergantung pada nilai resistor dan kapasitor dalam rangkaian.
Tegangan Ambang Tercapai:
Saat elemen tunda terisi daya, tegangan yang melintasinya meningkat secara bertahap. Saat mencapai tegangan ambang batas yang telah ditetapkan, pengatur waktu tunda mengenali bahwa periode tunda telah berlalu.
Aktivasi Relai:
Setelah periode penundaan selesai, pengatur waktu penundaan mengaktifkan relai atau mengganti komponen elektronik. Hal ini kemudian memberi energi pada beban yang terhubung ke kontak relai.
Penonaktifan Beban:
Dalam kasus timer off-delay, relai tetap berenergi hingga sinyal input dihilangkan. Saat sinyal dihilangkan, timer delay memasuki fase pelepasan muatan, dan setelah penundaan tertentu, ia menonaktifkan relai dan mematikan beban.
Komponen dan konfigurasi spesifik dari rangkaian pengatur waktu tunda dapat bervariasi berdasarkan desain dan aplikasi. Insinyur dan perancang sirkuit dapat menyesuaikan nilai resistor dan kapasitor untuk mengendalikan durasi tunda sesuai dengan persyaratan sistem atau proses tertentu.